
Baru ngeh ketika melihat berita di MetroTV dan kepanikan warga di sekitar merapi, bahwa merapi mengeluarkan awan panas dahsyat (sangat besar sekali) dan meluncur cepat ke arah selatan.

Habis makan siang kami (aku, poetra, eggy dan diana ) langsung menuju lokasi.
Di jalan mau ke kali kuning, kami dikagetkan dengan banyaknya orang dipinggir jalan sedang melihat ke arah utara arah merapi yang tertutup entah awan biasa atau awan panas atau juga kabut, mobil-mobil wartawan dari semua stasiun tivi juga menggelar wajan-wajan untuk mereka mengirim berita langsung.

Ternyata di deretan orang-orang yang sedang asyik menyaksikan pergelaran kedahsyatan alam merapi, aku melihat seorang teman diantara mereka, pino adik temenku yang sekarang di australia serius memperhatikan merapi, dan aku sempat melihat rekaman luncuran awan panas dan yang katanya dengan suara seperti jet pesawat terbang... besok copy ya pin :)

Keadaan di jalan sekitar terasa sangat mencekam, setiap mata memandang atap rumah semua berwarna putih yang tertutup oleh hujan abu.

Kami kemudian memilih meneruskan perjalanan ke kanan menuju Kali Adem, kami kira akan tembus sampai Bebeng ternyata ditengah jalan lagi-lagi pagar bambu warga menghalangi jalan kami, kali ini kami bilang kalo dari media massa tapi mereka tetap bersikeras tidak mau membuka jalan.
Sempat bertanya tentang keberadaan mbah maridjan... mereka pun tidak tahu beliau dimana sekarang, akhir-akhir ini beliau tidak ada berita.

Kami menyaksikan luncuran awan panas beberapa kali ..sangat cepat memang, dan suatu kali sempat takut-takut panik mau lari gitu karena ada warga yang bilang "wah mas ati-ati ini.. kayaknya yang itu dah mau lewat bebeng"
sambil menunjuk awan panas yang meluncur sangat cepat dan akhirnya menabrak bukit di atas bebeng, kaki gunung merapi, dan ternyata bukit itu masih bisa menahan laju awan panas kemudian mengakibatkan kepulan menyerupai jamur raksasa.

Semoga tidak ada korban jiwa selama kejadian itu, dan merapi segeralah kembali dalam tidur panjangmu..
2 comments:
weh, kok kamu berani naik gunung yang meletus sih? foto2nya bagus, sangat informatif...
Foto-foto yang bagus tapi hmmm kalau boleh saya berkomentar kasihan profesi wartawan yang engkau aku-akukan, bisa saja membawa preseden yang tidak-tidak bagi profesi tersebut. Tapi ya sudahlah, saya cuma bisa berkomentar seperti ini.
Post a Comment