Wednesday, November 15, 2006

Remove coolpics virus (don't click untrusted link from YM message)

Just hour ago, when i login to YM i received offline message from my friend that said to click a link something like miss universe or something that url was like coolpics.com or folpics.com. After i click and wait for several minutes, it's nothing happend but only message that told me if the page was cannot open. Suddenly, all my friends message me, for something that i message them to click a link, i don't message anything to them.. miss universe what? and i realize that my status change, then i open new window IE, hey.. i don't put anything to my default IE homepage, here it's automatic open a link, yes the coolpics.com site, can't reach for change the default homepage from internet options tool to.

It's pretty anoying me and all my friendlist, then i start explore around for info, finally got it, it's told that the virus can broke the windows system, then i download this Brute Force Uninstaller (BFU), after finish the download, and then i extract that zip file to new folder in my C:\ directory. That program was the executer for scripts that later contains to remove the coolpics, you can get it in here coolpics remover it's small file to.
OK.. the download events enough, now run the BFU.exe, and in field scriptfile to execute insert the coolpics.bfu, just click folder icon then point to the file, then execute!
Insya allah that damn virus already clear from your computer..

Thursday, November 02, 2006

After the rain

The drama tragedy has left over behind for a days ago, and so the deep drown. Now on, after three days back in work after the long and bored holidays, that scene get fade out with all the fidgety. Nevertheless, she's face and all her manner still sometimes trying to be floating.. hard to get drown it so sortie.

Fortunately, boss make me so very very engross with all the jobdesk, even this ear has to be red with his trash language.
Then my friend from bandung (Ikez) arrived in station tugu yesterday, then message me on my rush hour to get him right away :p
He got to be had a meeting with his client this morning, but evidently it is pending for a unknown reason.. something like that.
So, we have a walk around a city this night (after i get my rest after work.. like usual), have a dinner at bakmi kadin and then glass a coffe and tea at angkringan pak man for the closing.

Hey.. actually wrote this post make my mind of her to be appears again, don't know it can take days or even months to make it clearly dissapear and don't come back again, the feels i mean not the human relation, because i have the words, that..
"In a love relationship don't get so deep with it,
because if sometime she make it broken so you don't get deep with it.
And after you already without her, don't so anger with her,
because human relation was one of tenor of this life."

Sunday, October 29, 2006

Jarak kami 5 tahun

Saat ini yang ada dalam kepalaku adalah kejadian beberapa saat yang lalu, pertanyaan akan mengapa hubungan yang manis dan seharusnya dapat dipertahankan, akhirnya lepas juga sekitar seminggu yang lalu, beberapa hari sebelum hari kemenangan umat islam, sangat bertolak belakang sekali dengan esensi idul fitri yang penuh maaf dan saat untuk memperpanjang tali silaturahmi dengan yang lain.

Jawaban akan segala pertanyaan yang menderu dan menyesakkan dada itu mulai terbaca, ketika kami menyempatkan meluangkan waktu untuk berbuka puasa diluar, entah mengapa aku ingin sekali untuk melewatkannya bersama dia, secara sudah sangat lama kami tidak bertemu karena kesibukan pekerjaan yang sangat menyita waktuku sendiri apalagi untuk bersamanya. Sebuah tempat makanan cepat saji milik orang luar yang dominan akan ayam goreng-nya, adalah rencanaku dari awal, dan itu dikabulkanNya ketika rizki idul fitri membawa berkah untukku.

Rencana tinggalah sebuah rencana, ketika aku menawarkannya kepada dia, entah karena alasan apa dia menjadi sangat berat untuk pergi, walau akhirnya kami dapat berbuka juga dengan sedikit ego-ku (kenapa ego-ku selalu membawaku pada titik terang). Seorang teman yang dulu sempat singgah dihatinya menyita perhatiannya selama kami disana, sangat bisa dibaca dari matanya, dan "bacaan" itu semakin jelas ketika kami akan beranjak pergi, yang biasanya dia selalu disampingku, saat itu dia mendahului jalanku dan akhirnya dia menyapanya walau dari jauh..
Sesampai dirumah, akhirnya skenario yang mungkin sudah disusunnya sejak lama dijalankan juga, dengan awalan yang menyudutkanku (benar-benar persiapan yang matang), wanita memang harus diperhatikan, disanjung, dan selalu dimanja, tetapi yang terjadi selama ini aku tidak menyadari itu, mungkin karena aku berpikir dia adalah hidupku sedangkan hidupku sendiri belum ada titik jelas kemudian sampailah aku dalam asyiknya sebuah pekerjaan, sehingga menyita waktu untuk yang seharusnya aku lakukan selama ini, tetapi yang terjadi dia belum menyadari akan hal itu, atau memang endapan perasaan lama yang selama ini masih dihatinya tidak bisa dibersihkan.

Bergetar hati ini mendengarnya, entah apakah air mata-nya adalah air mata yang memang benar-benar suci keluar dari hatinya, tetapi yang menjelaskan semua itu adalah kejadian beberapa saat yang lalu.
Sebenarnya sudah terlalu malam untuk seorang lelaki berkunjung kepada wanita baik-baik, kenapa tidak dari tadi? sekali lagi kepentingan keluarga nomor satu kata mereka walau kepentingan itu tidak ada dampaknya sama sekali padaku, mungkin bila aku menapaki jalan langsung dengan kaki ini akan menyelesaikan masalah, tetapi yang terjadi aku menunggu mereka dan saat itu waktu sudah sangat sempit, terpikir untuk sekedar melihat pintu depannya saja dan kemudian berkunjung di siang harinya, kenapa harus berhenti pada warung rokok yang kesulitan untuk membayar uang kembalian mungkin sudah diatur Dia untuk memang bertemu malam itu juga, pikiran dalam kepala berkecamuk hebat, apakah mungkin ada seseorang pangeran yang saat ini sedang bersama, berdua di tempat perjamuannya terjawab ketika tiba-tiba pandangan didepan membuat diri ini membeku, harus bagaimana? lewat saja dan seakan tak mau tahu? tetapi entah mengapa aku berhenti juga didepan mereka, dan tersenyum tiba-tiba tanpa berkata apa-apa, yup.. senyum yang sangat aneh mungkin, karena aku hanya tersenyum terus padanya dan pada sang pangeran itu, kenapa aku tidak bersikap profesional dan mendatangi sang pangeran untuk sekedar bersalaman, yang terjadi dalam pikiranku aku masih dalam status miliknya seorang tak ada yang lain, orang pasti bilang aku cemburu melihat mereka berdua, sang putri yang mengantarkan pangeran menaiki kuda kebesarannya ..dari dekat, dan akhirnya sang pangeran meninggalkannya.
Masih dalam kebingungan, harus bagaimana?? ini udah malem man! mungkin sejenak saja, sekedar untuk kembali melihat matanya dan semua keindahannya.
Setelah didalam ruang tamu itu sempat terpikir untuk bersalaman dan memeluk dia, tapi sekali lagi status ku sudah bukan yang spesial, khusus dalam hatinya, ternyata benar apa yang seharusnya jangan aku lakukan karena ketika kami duduk, dia tidak lagi berada disampingku tetapi menjauh diseberang meja perjamuan yang.
Setelah mengobrol sebentar dengan kedua orang tuanya, yang sudah aku anggap seperti orang tuaku sendiri, kami ditinggalkan berdua dengan segelas kopi buatannya, obrolan cerita tentang yang aku lakukan selama seminggu ini menghiasai seluruh ruangan, dan yang aku sesalkan kenapa tidak lebih jauh bertanya tentang sang pangeran tadi, hanya sentilan kecil yang jawabannya sangat membuatku tertunduk..
"wah jadi langsung gitu ya.. asyik ni", seperti biasa dengan senyuman sayangku :p
"engga.. belum kok, baru pdkt..", jawabnya kemudian.
PDKT setauku sampai sekarang berarti pendekatan.. kenapa dia memilih kata-kata itu!

Mungkin benar dugaanku dari beberapa minggu yang lalu, dia mempersiapkan ruangan hati untuk kedatangan seorang pangeran yang sebentar lagi menyelamatkan hidupnya, atau semua canda-canda ku waktu lalu dianggapnya serius dan masuk terlalu jauh ke dalam hatinya..

Monday, October 23, 2006

Selamat Idul Fitri 1427 H

Ramadhan yang suci dan penuh berkah telah meninggalkan kita seakan tak peduli dengan apa yang telah kita perbuat dengan ramadhan, harapan pahala akan semua perintah Nya dan segala nafsu yang kita belenggu selama sebulan semoga didengar dan dikabulkan.
Kemudian bulan baru menampakkan dirinya, membuat semua insan berteriak gembira dan kemudian mengagungkan namaNya..
Refleksi akan semua kesalahan kita kepada sesama dan kepadaNya tak dapat membendung air mata kesedihan, tangisan kegembiraan, haru untuk perbuatan yang dulu, laksana munculnya manusia baru di dunia ini, semoga kita memang akan menjadi manusia yang baru, yang dileburkan semua kesalahan-kesalahannya dan dengan ikhlas tulus saling memaafkan.

Dosa tertimbun mohon diampun, terdetik khilaf mohon maafkan..
taqabbalallahu minna wa minkum
minal aidzin wal faidzin
damai untuk bumi
damai dalam hati

Monday, September 18, 2006

betina

malam itu berbulan..
sabit menoreh latar gelap bersih diatas kotaku yang purba
sesuatu yang betina mengeluarkan cakarnya lalu kemudian
mencabik memori otakku tentang kaidah sang pejantan

sorot tajam sinar kedua mata dia menancapkan lebih dalam raut diri
untuk dapat bertahan dalam hati
mungkin betina ini yang dimaksud dalam cerita takdir
saat aku membacanya dalam semerbak bunga tidur hari-hariku

seketika sang pejantan membangunkanku
dan untuk kemudian menghunjamkan kembali dalam mimpi buruk yang membakar ranjangku

Bulan sabitku yang purba..
semoga kau akan kembali dan membangunkanku diatas kebun bunga kita
dalam kehangatan harapan mentari

Wednesday, August 09, 2006

Sepi itu ngga seru

Kamu pasti pernah atau malah sering melihat langit yang kadang penuh dengan awan, tapi juga kadang bersih tanpa awan. Kalo kamu melihat langit ditempat yang lapang, seperti lapangan, pantai, di pegunungan, taman, atau tempat lapang lain, dan kebetulan langit sedang bersih-bersihnya maksudnya tidak ada sedikitpun awan yang menutup sebagian birunya langit, maka dalam beberapa detik atau menit kamu akan merasa aneh, seperti perasaan pusing atau sejenisnya.
Keadaan seperti itu bisa juga terjadi ketika kamu secara dalam keadaan sadar mengurung diri di kamar atau pada suatu ruangan lain, dan tidak mengeluarkan suara apapun dari mulut kita. Pernah ngga nyobain kaya gitu, ngga ngomong, nyanyi, atau ngeluarin suara apapun dari mulut kita selama sehari. Pasti kamu ngga akan tahan dan secara ngga disengaja akan mengeluarkan suara dari mulut.

Kondisi yang sama juga berlaku disini, saya tidak bisa menahan untuk menulis sesuatu, mengungkapkan sesuatu, isi pikiran yang terus pingin keluar tidak mungkin lagi untuk dipertahankan. Dalam beberapa hari ini nyoba berpikir bagaimana mencari tambahan duit untuk bisa bertahan di dunia kejam ini (..kejam bo!). Uang memang hampir segalanya, kecuali kita hidup di pegunungan atau pedalaman yang terpencil, yang tidak mengharuskan membayar fasilitas-fasilitas rumah seperti listrik dan sebagainya.

Kita memang membutuhkan orang lain, entah itu dalam kepentingan apa saja, secara ingin mengeluarkan pikiran atau perasaan, entah bagaimana nanti respon dari orang lain itu, asal kita bisa menciptakan kondisi perasaan tenang, damai, dan nyaman.
Yup, hidup berdampingan secara damai dan saling menguntungkan dalam kondisi apapun adalah pilihan yang terbaik ketika kita hidup di bermacam manusia, memang kadang harus ada yang dikorbankan untuk kehidupan yang lain, tapi semua harus kembali pada jalan yang nyaman, apa enaknya lewat jalan yang bolong-bolong dan bergeronjal malah bikin badan sakit saja.

The bottom line is freedom, kemerdekaan dalam bentuk apa saja dan menciptakan kondisi yang seimbang satu sama lain, ada yg kuat ada yg lemah secara berjalannya waktu, yang kuat akan mengerti dan tidak menerus menekan yang lemah, pengertian sangat dibutuhkan disini.

Selamat hari kemerdekaan yaa.. semoga kita salalu disadarkan untuk tidak selalu keenakan menikmati hidup, harus berjuang setiap hari, harus gerak biar jarum jam jangan berhenti.

Friday, July 07, 2006

Hidup itu pilihan

Orang bilang apa saja bisa membentuk watak seseorang, maksudnya adalah ada yang bilang watak seseorang bisa terlihat dari bagaimana dia lahir. Artinya adalah perilaku seseorang akan ditentukan ketika saat orang itu dilahirkan dan dibesarkan dalam kondisi bagaimana lingkungan sekitarnya, misal seseorang yang terlahir di lingkungan dalam kondisi situasi peperangan tidak menutup kemungkinan perilakunya cenderung keras dan mampu bertahan hidup dengan memanfaatkan lingkungan sekitarnya, seorang bayi anak orang kaya akan sangat berbeda perilaku dan gaya hidupnya dibandingkan dengan anak yang terlahir di lingkungan yang serba kekurangan dan tidak berkecukupan.

Kondisinya akan berbeda kemudian ketika orang yang terlahir dalam kondisi lingkungan tadi, berusaha untuk merubah hidupnya, merubah cara pandangnya, bisa menentukan dan memilih yang terbaik apa yang ditemui dalam perjalanan hidupnya.
Susah ketika seseorang dihadapkan pada suatu masalah dan tidak diberi pilihan, dalam bentuk apa kemudian dia akan merampungkan masalah itu, beragam orang dengan bentuk fisik, bahasa dan cara pandang, tidak mungkin akan memberikan hasil bentuk yang sama ketika dihadapkan pada permasalahan bagaimana kamu menggambarkan kehidupanmu..

Seseorang bebas memulai dari mana akan mencoretkannya di sehelai kertas gambar itu, pojok, sisi, atau dari tengah, permulaan yang dia buat mungkin akan menentukan hasil akhirnya, tetapi sebenarnya bukan bagaimana seseorang itu mengawalinya tetapi bagaimana dia akan mengakhirinya, dan memberikan gambar jadi akan permasalahan bentuk kehidupannya.

Jadi perjalananan seseorang akan kehidupannya tidak akan pernah sia-sia, karena dia telah mencoretkan garis-garis itu dan membentuk suatu pola dalam pandangan si pemberi masalah, tinggal bagaimana nanti besaran nilai yang akan diberikan, besaran nilai itu juga bisa dilihat dari dua sisi, yaitu dari pihak si penilai atau pemberi masalah dan dari pihak semua pembuat gambar, mungkin saja yang si penilai lihat jelek tetapi dari pihak semua peserta tadi adalah indah, tetapi dia mempunyai kuasa karena dialah yang membuat permasalahan.
"Bukan bagaimana kita memulai tetapi bagaimana kita akan mengakhirinya.."

Wednesday, June 28, 2006

Hari-hari sibuk (?)

Setelah beberapa hari ini sibuk di acara pernikahan kakakku, dan ditambah atmosfir jogja yang sedang dingin²nya, juga mood yang yang lagi jelek²nya..
tidak ada semangat, entah mau bikin² apalagi.
Pengennya bikin sistem buat nyelesein tugas kampus yang sudah beberapa bulan ditinggalin dan sekarang dateline semakin mendekat dan mulai menyentuh ujung otak pemikiran, memang sih pada awalnya sering menggebu-gebu, rencana yang matang terlintas sangat-sangat jelas dan sepertinya semua tidak ada masalah dan akan mudah untuk dikerjakan.
Mungkin kata kunci mudah adalah jangan terlalu diutamakan dan dipikirkan dengan gampang, ketika kata mudah atau gampang itu sudah mulai ada hati-hati jangan terlalu terlena dengannya, perlu juga berhati-hati dengan tawaran-tawaran rencana diluar rencana utama, apalagi dengan iming-iming untuk menomorduakan rencana utama dengan mimpi-mimpi yang belum jelas sebenarnya tetapi terpikir sangat nyata dan menggiurkan.. keep it real! kata orang.
Kemudian permasalahan tentang cinta dan kehidupan generasi berikutnya.. mmm itu sih tergantung rencana utama yang bisa mendasari untuk dapat menyelesaikan permasalahan ini, yup sangat berpengaruh dan merupakan mata rantai diantaranya.

Nah kan, yang tadinya mau nulis cuman dikit aja malah keenakan (dah ngantuk juga sih sebenernya..), sesi foto-foto perkembangan bencana di jogja mungkin akan saya lagi publish lagi.

Thursday, June 15, 2006

Merapi: Suara siapa kah?

Video ini kami ambil ketika merapi meletus, untuk melihat klik tombol play ditengah, kalau tidak bisa streaming/koneksimu sedang lambat, pause dulu biar filenya ter-download dulu, baru kemudian play lagi.



perhatikan diawal movie seperti ada suara cewek, poetra memegang kamera dan disebelahnya adalah saya dan ada beberapa warga, jadi perempuan disana ada 2 orang (temanku dan warga).
Mungkin ada perbedaan kulaitas suara, seperti berbisik tetapi jelas dan keras.
Terdengar seperti mengucap "ni sinta.." atau "ni sintyaa.." atau "misi paakk.."

Kalau ada teman-teman yang penasaran juga dan ingin meneliti sendiri file aslinya, tolong kasih tau emailmu ya, ntar kalo ada waktu bisa aku kirim.

Friday, June 09, 2006

Merapi meletus (?)

Tanggal 8 Juni 2006 pukul 09.10 WIB diberitakan Merapi meletus, saya sendiri dapat kabar dari kakak di Majenang yang menelpon menanyakan kabar berita kebenaran merapi meletus, bingung ngga percaya saya jawab "ngga papa kok, ya paling cuman kayak biasanya.. ngga mungkin lah sampe ke arah rumah".
Baru ngeh ketika melihat berita di MetroTV dan kepanikan warga di sekitar merapi, bahwa merapi mengeluarkan awan panas dahsyat (sangat besar sekali) dan meluncur cepat ke arah selatan.



Habis makan siang kami (aku, poetra, eggy dan diana ) langsung menuju lokasi.
Di jalan mau ke kali kuning, kami dikagetkan dengan banyaknya orang dipinggir jalan sedang melihat ke arah utara arah merapi yang tertutup entah awan biasa atau awan panas atau juga kabut, mobil-mobil wartawan dari semua stasiun tivi juga menggelar wajan-wajan untuk mereka mengirim berita langsung.



Ternyata di deretan orang-orang yang sedang asyik menyaksikan pergelaran kedahsyatan alam merapi, aku melihat seorang teman diantara mereka, pino adik temenku yang sekarang di australia serius memperhatikan merapi, dan aku sempat melihat rekaman luncuran awan panas dan yang katanya dengan suara seperti jet pesawat terbang... besok copy ya pin :)


Dapat informasi kalau di pertigaan ke arah bebeng, kinahrejo tempat juru kunci mbah maridjan ditutup. Ditutup disini bukan yang oleh dari pihak keamanan gitu (SAR, polisi atau apa) tetapi oleh warga sekitar itu sendiri, entah dengan alasan apa, keamanan lingkungan atau keselataman umum.
Keadaan di jalan sekitar terasa sangat mencekam, setiap mata memandang atap rumah semua berwarna putih yang tertutup oleh hujan abu.


Kami kemudian memilih meneruskan perjalanan ke kanan menuju Kali Adem, kami kira akan tembus sampai Bebeng ternyata ditengah jalan lagi-lagi pagar bambu warga menghalangi jalan kami, kali ini kami bilang kalo dari media massa tapi mereka tetap bersikeras tidak mau membuka jalan.
Sempat bertanya tentang keberadaan mbah maridjan... mereka pun tidak tahu beliau dimana sekarang, akhir-akhir ini beliau tidak ada berita.


Di tempat warga yang menutup jalan kami diberitahu bisa mengambil gambar dengan angle spot yang sangat indah (kawan-kawan wartawan maap ya.. ) ditemani warga sekitar yang hanya beberapa orang, terkesan tempat itu sangat private sekali.
Kami menyaksikan luncuran awan panas beberapa kali ..sangat cepat memang, dan suatu kali sempat takut-takut panik mau lari gitu karena ada warga yang bilang "wah mas ati-ati ini.. kayaknya yang itu dah mau lewat bebeng"
sambil menunjuk awan panas yang meluncur sangat cepat dan akhirnya menabrak bukit di atas bebeng, kaki gunung merapi, dan ternyata bukit itu masih bisa menahan laju awan panas kemudian mengakibatkan kepulan menyerupai jamur raksasa.
Tidak lama kemudian, setelah sebelumnya ber-photo-photo masing-masing dengan latar belakang merapi dan awan panasnya, kami turun meninggalkan merapi yang masih banyak diawasi orang-orang karena hari mulai gelap.

Semoga tidak ada korban jiwa selama kejadian itu, dan merapi segeralah kembali dalam tidur panjangmu..

Friday, June 02, 2006

Nginep di Pundong
















Kemarin ke daerah Pundong, Bantul. Di tempat Mbak Maryati mantan pekerja toko ceweknya temenku. Rumahnya hancur..














Bagian dapur dari rumah hancur berantakan hampir rata dengan tanah, bayangkan jika pintu itu menimpa orang.















Mbak Maryati dan kedua orangtuanya yang sudah sangat tua terpaksa tidur diluar, dengan teror gempa yang sesekali menggoyang.















Kiki, cewek temenku memperhatikan anak mbak Maryati yang sedang bermain dengan neneknya.















Masih sedikit sekali uluran tangan di daerah ini, bantuan dari pemerintah tidak terlihat disekitar desa colo ini, hanya kerabat dekat saja yang terlihat ikut membantu.
















Malam hari kami harus terjaga sampai pagi, karena barusan ada warga sekitar memberitahu ada maling berkeliaran. Kebanyakan pencurian dan penjarahan dilakukan oleh orang luar yang mengaku sebagai relawan.

Tuesday, May 30, 2006

Mereka masih membutuhkan

Hari keempat semenjak gempa berkekuatan besar (6,3 SR) mengguncang Yogyakarta dan sekitarnya mengakibatkan ribuan rumah dan bangunan hancur, baik itu sebagian maupun yang telah rata dengan tanah dan menyebabkan ribuan korban jiwa dimana-mana dan tidak sedikit korban luka-luka yang sampai sekarang masih membutuhkan perawatan medis. Rumah sakit di semua wilayah penuh sesak oleh korban-korban gempa yang membutuhkan perawatan, baik itu korban luka maupun korban meninggal.
Penderitaan masih berlanjut ketika hujan mengguyur kota Yogyakarta dan sekitarnya, keadaan paling parah ketika litrik belum menyala dan tidak ada tempat untuk berteduh. Tenda-tenda baik itu yang jadi maupun hanya sekedar kain plastik yang dikondisikan untuk tempat berteduh sangat diperlukan untuk para korban gempa sampai sekarang.
Makanan dan obat-obatan adalah salah satu faktor yang bila tidak segera diberikan akan mengakibatkan bertambahnya korban lebih banyak lagi, baik itu kelaparan atau penyakit dan yang paling ditakutkan ketika seseorang kehabisan kesabaran tentang masalah perut dan tertekan jiwanya adalah kondisi dimana masyarakat korban gempa bertindak anarkhis, semoga para saudara kita disana masih dalam lindungan Allah SWT dan jauh dari pikiran-pikiran bodoh dan menyesatkan.

Kondisi saya sendiri sampai sekarang sehat walafiat tidak mengalami impact langsung dari gempa hari sabtu (27/05) kemarin.
Ketika itu sekitar pukul 05.50 WIB saya masih terlelap di tempat tidur saya, karena tadi malam sempat jalan-jalan ke sekitar malioboro dan baru pulang kerumah sekitar jam 04.00 WIB. Tiba-tiba saya terbangun karena tempat tidur seperti ada yang menggoyang kencang juga suara seperti pesawat terbang melintas tepat hanya beberapa meter dari rumah, seketika itu saya terbangun dan baru sadar kalau itu gempa, dari luar terdengar suara ribut orang-orang yang telah keluar.. ibu mencari saya.
Saya mulai berjalan walau terhuyung karena goncangan gempa, di bawah rangka daun pintu yang telah terbuka saya diam, orang diluar berteriak keluar jangan disitu, banyak orang yang terlalu panik dan langsung berlari keluar rumah untuk mencari tempat yang aman, padahal ada di sudut-sudut terdekat didalam rumah yang ketika terjadi gempa dan bangunan rumah mulai terlihat runtuh, kita belum tentu tertimpa oleh reruntuhan itu.

Tidak lama setelah gempa mengguncang selama beberapa menit, saya masih mulai bergabung dengan orang-orang diluar rumah, dan memperhatikan sekitar. Kabel dari litrik masih bergoyang-goyang seperti mau putus, semua tetangga satu komplek terlihat keluar di rumah masing-masing memperhatikan rumah mereka sendiri-sendiri.
Kemudian ada guncangan lagi tetapi tidak sekeras yang pertama, setelah gempa-gempa susulan terasa tidak keras lagi walaupun masih terasa goyangannya, kami baru berani untuk masuk kedalam rumah. Listrik mati telepon juga, situasi sekitar pukul 06.30 WIB saat itu sangat mencekam, baru kemudian beberapa saat listrik hidup saya segera mencari berita di televisi, tiba-tiba telepon berdering ternyata teman kakak yang akan mengikuti pelatihan di daerah parangtritis, memberi kabar kalau terjadi banjir, air laut mulai naik dan membanjiri sekitarnya.
Seketika itu kakaku panik dan mulai berteriak kalau ada tsunami, memang air laut pasti sempat bergejolak tetapi tidak mungkin sebesar seperti yang dibayangkan dan mengenai kota yogyakarta karena selain sangat jauh, kota yogyakarta (utara) adalah termasuk dataran tinggi dan juga harus melewati perbukitan di sebelah selatan.

Walaupun kita tenang, ternyata di jalan terjadi kepanikan yang sangat besar, arus manusia dari arah selatan bergegas untuk mencari tempat yang tinggi dan menyelamatkan diri mereka sendiri, untung di jalanan juga ada orang-orang yang berteriak-teriak memberi kabar bahwa dari parangtritis air tetap tenang dan para pemakai jalan harap tetap tenang dan waspada.
Di beberapa tempat pom bensin terjadi antrian yang sangat panjang dan terasa atmosfir kepanikan, tetapi segera diamankan oleh aparat keamanan dan dapat ditenangkan dengan segera.

Bantuan dari pemerintah terlihat sangat lambat dan belum bisa dirasakan langsung oleh para korban gempa, kita tidak bisa mengandalkan dari satu pihak untuk menolong sesama kita, tetapi juga tidak menghalangi jalan dari bantuan segala penjuru.

Semoga kesedihan ini cepat berakhir dan yogya cepat seperti dulu lagi, tenang, aman, damai dan romantis :)

Tuesday, May 23, 2006

POSEIDON : self review

Nomat di 21cineplex Amplaz jogja kemaren mo nonton Da Vinci Code sebenernya, udah liat review-review dari beberapa temen blog yang hasilnya ngga seperti yang diharapkan, banyak yang bilang boring nontonnya, ada juga yang bilang bagus, kalo aku bilang tergantung orang sih (back to person).. tapi kalo kaya gitu sih udah, ngga ada pembahasan lagi :D

Kurir Devy berangkat setelah mendapat sms dariku jam 14.00 an,"Dep buruan.. tiket masih!", itu juga dapet dari si Aldy yang sedang ambil cuti di jogja selama seminggu, dan dia posisinya di 21, itu juga karena salah denger jadwal yang katanya film (DVC) diputer jam 15.00 dan dia udah dateng jam setengah 2 an :DJadilah sesiangan kemaren berkutat dengan misi pencarian tiket, telpon berdering, sms diterima.. dikirim, omongan udah kayak posisi kita di Bebeng, kaki gunung Merapi, yang kondisinya hampir meletus dahsyat, panik semua!Posisiku? sedang dijalan bersama boss Eggy untuk bertemu dengan client, tapi juga tetep kontak dengan anak2 di lapangan (21cineplex).
Jam 15.30 an sms di terima dari kurir Devy.. tiket DVC habis! douh! jadilah aku bareng Eggy (setelah menemui client) puter balik menuju ke lapangan untuk konfirmasi dengan agen-agen yang sudah ditempat sebelumnya.Sampai ditempat, setelah sebelumnya mencari tahu posisi masing-masing, dan akhirnya yang masih bertahan adalah kurir Devy, sedangkan si Aldy harus kembali ke rumah untuk kemudian balik lagi nanti. Devy menceritakan kronologi keadaan selama dia ditempat, dan kesimpulannya secondary mission atau malah bisa dibilang misi yang tak terduga, tiket yang dibeli adalah 7 tiket Poseidon, walaupun pada awalnya sempet ragu buat nonton, biasa kalo udah bukan primary mission yang didapatkan, aku kurang begitu yakin, tetapi apa daya bukan aku yang berada ditempat.
Jadilah jam 16.00 sudah menunggu di Amplaz, berkeliaran disana, dan mulai kasih kabar ke mabes untuk mendatangkan semua personil yang bersangkutan untuk segera ditempat dengan cara apapun.

Singkat cerita, dengan mug-mug dan gelas minuman serta stereofoam makanan ditinggalkan bersama puntung rokok yang nggak jelas bentuknya, jam J yang ditunggu tiba..
dan kami masuk ke theater 5 yang belum begitu banyak penonton yang dateng, kami kepisah jadi 2 kelompok, satu kelompok co (aku, aldy, temennya) yang duduk di baris G dan kelompok berpasangan (devy n pasangan, eggy n pasangan) di baris E, jadi tempat ku itu agak kebawah dari tengah, yaa.. dibilang deket, dikit sih.

Film dimulai dengan pembukaan yang keren, jadi ada sekelompok pemuda dan pemudi dari ngga tau karang taruna mana mainin sejumlah barang yang ngebentuk irama musik gitu, terus pengenalan kapal POSEIDON yang super duper extra jumbo mambo gitu, kamera diambil muterin kapal dari angle samping atas... menakjubkan!!
Setting emang selalu dari dalam POSEIDON, mungkin sekali dari luar itu aja cuman bentar waktu ada salah satu karakter yang mau terjun ke laut bunuh diri gitu, walopun gitu secara keseluruhan arsitektur POSEIDON masuk akal sih dengan alur-alur jeroan badan kapal, begitu juga dengan alur yang rapi dan ngga membinungkan, peran semua karakter sangat kerasa dan menjiwai, angle kamera dapet buat bikin penonton selalu senam jantung, tutup mata, telinga, tutup mulut, melotot, teriak kenceng, kecewa, marah, semua perasaan penonton dikeluarkan dengan kepintaran sang director.

Jadi aku merekomendasikan film POSEIDON untuk ditonton, walopun ngga nonton juga ngga rugi.
Ngga percuma seharian berjuang menyelesaikan primary mission yang dibatalkan karena ada faktor tiket habis.. kadang acara yang nggak terencana bikin kita surprise!

Sunday, May 21, 2006

Misi Penjemputan

Ini cerita tentang perjalananku kemarin jum'at ke majenang daerah kecil sebelum tasikmalaya, mungkin agak terlalu pribadi dan ngga ada cerita menarik, tapi ngga ada salahnya bercerita kan..

Jam 17.00 Budiman berangkat dari gamping dengan segelintir orang didalemnya, sebelumnya dengan 45ribu rupiah tiket non AC Budiman udah ditangan, agak telat juga nunggu beberapa menit dari biasanya.
Sebentar naik di bus, langsung mata berat.. dan perjalanan pun menuju ke alam tidur, padahal diseberang cewek sendirian dari tadi lirak-lirik terus padahal tadi si cowok melepas dengan romantisnya, jadi terlewat deh obrolan sama cewek tasik ;)
Beberapa jam kemudian bus kerasa berenti, ternyata rumah makan udah di depan mata.. duh lupa di daerah mana!
Abis pipis n bayar seribu rupiah (mahal ya..), langsung ngantri di orang-orang yang juga kelaperan, ambil nasi, sayur bening dan sepotong daging rendang kecil n tipiiis banget, udah dibolak-balik ngga ada yang lebih gede dari ini sih, terus masuk ke kasir.. si bapak ngeliat bentar
"7000 mas.."
lha, cuman kayak gini aja tuju rebu..
"minumnya mas?"
"air es aja lah..", mbak yang dari tadi mendampingi si bapak langsung nyaut..
"air es apa es teh manis a'?"
"air es aja mbak.. air putih dingin pake es kalo bisa", si embak ngga tau air es apa ya..
"o iya, masnya duduk dulu aja.. ntar dianter."
Setelah nerima kembalian 3000 rupiah, langsung nyari tempat duduk yang enak, sepi, deket jendela. Beberapa saat, mbak tadi dateng dengan membawa segelas besar air putih dengan beberapa es kotak didalemnya.
"1000 ya mas..nanti langsung aja ke kasir."
Ngga usah lama-lama mlongo, lansung kujawab, "ooh, ya.."
Tau gitu tadi air mineral dingin botol kecil aja.

Budiman mulai menyalakan mesinnya sebelum terlalu dingin dan harus nunggu lagi buat mesin panas, injek rokok yang udah kecil terus naik ke bus. Kembali cewek tadi aku lupain dengan alam mimpi yang damai diiringi suara budiman yang ngga terlalu bising dan lampu jalan yang lalu lalang lewat aja :D
Jam 22.10 aku terpaksa harus memberhentikan bus secara mendadak,
"Pak kiri..", emang udah harus berhenti, soalnya alun-alun majenang udah keliatan, dan ngga boleh kelewatan, ntar jalan jauh lagi.. mas-mas ojek ntar repot mendampingi di samping, kasian kan.
Pas nginjekin kaki di trotoar, keliatan mas Arief (kakak iparku) menyambut dengan senyuman di deket warung nasgor, aku bales dong senyumannya
"wah nasi goreng ni kayanya.." dalam hati
"Nasi goreng yan? laper ngga?", bener kan mas Arief langsung nawarin
"boleh boleh..hehe.."
abis nunggu sebentar kita boncengan menuju rumah. Di depan rumah ada bangunan baru yang hampir selesai, ternyata tokonya hampir selesai.
Sebenernya misi ku kali ini ke majenang adalah mendokumentasikan perkembangan toko kakaku yang sedang dibangun, katanya sih mau buat usaha stationery alias jualan alat-alat kantor atau alat tulis-menulis dan photo copy-an, nah.. alat-alat yang untuk mendokumentasikan sendiri (handycam dan camera) malah lupa ngga dibawa.. goblok!
Selain itu juga buat jemput kakaku yang mau ke jogja sama si kecil agil dan keisha yang masih kecil-kecil, kasian kalo naik bus sendirian malem-malem gitu.

Di majenang cuman sehari aja sih, itu aja ngga kemana-mana selain mas Arief pergi ngelayat ke luar daerah, majenang dilanda hujan walopun ngga deres-deres banget, jadilah seharian dirumah gulang-guling di depan tipi aja..
Jam 22.00 kami berangkat dengan dianter mas Arief ke tempat penjual tiket Budiman terdekat, dan kebetulan Budiman kali ini juga sepi kayak waktu aku berangkat dari jogja, dan selama perjalanan ngga begitu capek.. sleep well as homy as home:)

Sorry, ngga ada oleh-oleh.. misi selesai sampe jakal.

Wednesday, May 17, 2006

Hidup yang aneh

2 minggu melewati hari dengan kehidupan yang ngga biasanya, diluar dari biasanya..
seharusnya 'dia' menjadi pelindung ku.. malah kujauhi
seharusnya menjadi penopang.. aku pun menghindarinya
susah untuk mengucapkan ke 'dia'.. cepat atau lambat harus ku meminta
aku khawatir padanya.. tak usah ditanya, dia pasti memikirkanku
kelengangan harus diakhiri.. yang tak biasa harus dibiasakan
dean minta maaf.. ma

Saturday, May 13, 2006

Pantai Depok Vacancy

Hari gini pas anget-angetnya berita merapi yang udah kepenuhan lava, hari terasa panaaas banget. Kebetulan ada temen yang ngajakin jalan-jalan, emang sih kalo dah wisuda orang biasa syukuran gitu ngajak temen-temen jalan kemana gitu, terus makan-makan.

Kemarin jumat, sekitar jam 2 siang anak-anak basmistoss udah pada kumpul di warung burjo mrican deket STM tempat biasa kita kumpul, selain di angkringan deket situ juga.
Setelah saling tunggu menunggu, telpon menelpon, jemput menjemput (awas salah baca!), akhirnya kita berangkat jam 3 bareng-bareng, walopun ada yang
"iya ntar aku susul aja, tau kok tempatnya!".
Rombongan sempet kepencar-pencar, mungkin karena ramenya traffic jogja jam-jam segitu, ato emang pengen sendiri dengan boncengan masing-masing. Saya sendiri? mboncengin cewe juga sii.. tapi sayang bukan siapa-siapa, soale dia cewe tjebonk temenku, dia-nya sendiri nyusul bareng siY karena ada yang harus diselesaikan, ga tau apa.

Cerita berlanjut sampe di daerah Wirosaban, lagi sante gitu jalan, eh tiba-tiba terlihat rame-rame di jalan dan juga banyak polisi, pertama kirain ada kecelakaan ato apa, eh ternyata tak dinanya, sebuah operasi lalu-lintas sedang digelar.. walo tak telihat selembar tikar pun disitu.
Udah ngga bisa balik arah lagi! barusan nglewati seorang polisi yang udah pengen ngejar orang dengan motor besarnya. Takut dong, lhawong SIM mati sejak 2003 hehehe... ngga tau udah berapa ribu rupiah buat ikut ke pengadilan.
Sampe di tengah kerumunan orang-orang yang asyik ngantre menuju polisi yang dengan senyum indahnya nge-cek satu-satu surat-surat mereka, sampe di salah satu polisi yang emang semua polisi tu hampir sama (bajunya..), STNK dikeluarkan terus SIM nyusul sambil ngomong
"dah mati itu pak..",
ya udah kayak seorang koboi yang berhasil menjinakkan kuda liar, dituntunnya kami ke tempat pencatatan surat tilang, Kiki cewe tjebonk udah kebingungan
"gimana ni dean, aku telpon tjebonk ya?"
"ngga usah, jangan..emang sekarang dia dimana?"
aku ngga mau ngrepotin tjebonk cuman buat masalah kayak gini, udah niat sih mau bayar di tempat, walopun sayang banget duit 20rb rupiah keluar dari dompet, lagian anak-anak yang lain juga pada nunggu di depan, biasa.. ngga enak bikin orang nunggu.
"ntar tjebonk biar siap-siap, tau kalo disini ada operasi.. gimana aku telpon ngga?"
Eh, kirain si Kiki mau nelpon tjebonk buat apaan
"oh ya udah, telpon aja.."

Di tempat polisi-polisi yang lagi nyatet surat-surat orang yang lagi ketangkep, SIM ku aku cari.
"Dian..!"
"Mbak Dian!"
sialan jelas-jelas disitu ada foto cowo keren, "ya!" teriakin aja deket kuping pak polisi yang lagi cekikikan ngga jelas.
"Mau bayar disini apa di pengadilan?"
"Sini aja lah! Berapa pak?"
"20rb.."
sret.. dielus-elus dulu untuk terakhir kali, sebelum duit itu bergabung sama duit-duit yang ngga tau nantinya lari kemana.
Abis melepaskan hartaku yang sangat besar itu, kita bedua nglanjutin perjalanan nemuin temen-temen, yang dah pada nunggu dengan senyum-senyum mereka, ngga tau kasihan apa ngejek.. sialan!

Singkat cerita daripada ntar terlalu panjang ceritanya, kami dah sampe daerah mana ya lupa.. pokoknya sebelum daerah Kretek, yang suasananya enak banget, kanan kiri pandangan kita ngga cuman radius beberapa meter tok.. tapi sawaaaaahhh, ijoooo, enak pokoknya, terus lagi enak-enaknya ngobrol-ngobrol sama temen seperjuangan eh seperjalanan, terulang kembali secara tiba-tiba..
Mulai terlihat polisi di tengah jalan sendirian gitu, dan gak jauh dari situ dibelakang polisi tadi beberapa gelintir pengendara motor lagi berhadap-hadapan sama polisi.
Duh! masa kena lagi? ya udah, SIM ku di cek sama bapak polisi yang terhormat..
"Mas, ini tahun 2003 ya?"
sambil nunjukin bagian berlakunya SIM, "Iya, pak.."
dan kami dituntun lagi sama bapak polisi yang terhormat itu ke tempat... tau lah, diatas kan udah diceritain. Tapi kali ini sambil ditemenin temen-temen dan sambil nyiapin kata-kata buat nglawan mereka hehehe...
"Pak, saya tadi udah kena juga pak!"
"Dimana mas?", sante banget pak polisi-nya nanya gitu
"Tadi di wirosaban, setelah rumah sakit wirosaban"
biar ngga terlalu panjang lagi ceritanya, kita disuruh ngadep pak polisi yang di pinggangnya ada HT nya.
"O iya mas, di wirosaban memang ada operasi juga..kali ini kami ampuni tapi ya mbok mbuat lagi, nanti mase sampe parangtritis-nya malem looh.."
Lhaa, sok lucu!
"Ooh iya pak, makasih yaa.."
Operasi kali ini dapat dilewati dengan mudahnya, dan kami melanjutkan perjalanan..lagi.

Mendekati pintu masuk tempat pembayaran pantai parangtritis, kami belok kanan menuju pantai depok tujuan kita, setelah ngelewati kampung-kampung yang adem dan seger suasananya, temen-temen berhenti mendadak karena diberhentiin orang, yang akhirnya tau kalo mereka tukang jaga pintu masuk ke pantai depok, kirain dah ngga bayar lagi, tapi itu urusan yang punya acara dong..

Bau pantai terasa dan pasir udah dikanan kiri kita, lauutt membentang luas dihadapan, mulai deh anak-anak jeprat-jepret sana-sini, jam 6 sore-an kita mulai makan di deket tempat pelelangan ikan, padahal kalo aku bilang itu bukan lelang sih tapi penjualan ikan.
Selesai makan, jam 8-an kita menuju jogja dan selama diperjalanan jalannya terasa lamaaaa banget.

Asyik sih, dah lama ngga ke pantai seger perasaan jadinya, kapan ya ke pantai lagi..

Thursday, May 11, 2006

Hello world!

im here..